Pelatih Persela Lamongan Subangkit mengakui timnya belum berada di jalur yang benar. Hingga matchday kelima, Persela belum juga mampu mengurai simpul pelik yang ada di tim, yakni kesulitan mencetak gol.
Bertahan dengan baik, menyerang, menguasai permainan, semua sudah dilakukan. Tapi hanya karena minusnya naluri pemain di depan gawang, Laskar Joko Tingkir memupuskan anggapan bahwa mereka penantang serius di Indonesia Super League (ISL) 2010-2011. “Itu problem yang belum terpecahkan hingga saat ini (mencetak gol). Saya sudah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan produktifitas, tapi lagi-lagi tak berjalan di lapangan. Itu juga alasan kita mendadak mendatangkan Emaleu Serge,” Subangkit menuturkan.
Dari ungkapan Subangkit, seakan mempertegas bahwa Serge merupakan langkah terakhir pemecahan problem di timnya. Jika nanti pemain asal Kamerun itu tak bisa menjawab harapan Persela, maka Persela dalam situasi yang berbahaya. Untuk sementara Serge sendiri masih menjadi pilihan kedua karena baru saja bergabung dengan tim biru laut. Saat menghadapi Arema, Serge hanya bermain sepuluh menit dan ada ekselerasi menggembirakan dari mantan pemain Arema dan Persija tersebut. Baru saat menghadapi Persema Malang, Kamis (28/10) nanti, Subangkit rencananya bakal menurunkan Serge sebagai starter. Mantan pelatih Persekabpas Pasuruan ini juga sudah berbicara dengan Serge terkait problem yang dihadapi Persela.
Jika diturunkan, bisa saja striker yang pernah mengalami patah kaki itu langsung diduetkan dengan Radouanne Barkaoui. Striker asal Maroko itu selain gagal menunjukkan ketajamannya, juga kesulitan bertandem dengan Aris Alfiansyah maupun Feri Ariawan. “Saya masih berharap Barkaoui bisa mengembalikan naluri mencetak golnya. Dia memang striker yang mempunyai karakter cepat, sehingga kurang tenang saat mendapat peluang. Mungkin dengan pasangan baru, dia bisa lebih baik,” sambung Subangkit.
Persela sendiri masuk dalam jajaran tim dengan defisit gol mengkhawatirkan. Hanya mencetak tiga gol, Persela sudah kebobolan lima gol. Padahal tim berlogo ikan itu sudah melakoni tiga kali laga kandang. Jika tetap tak mampu mencetak gol menghadapi Persema Malang, bisa saja kondisi Persela semakin parah. Bukan saja kerugian kehilangan poin di kandang, tapi juga memengaruhi mental pemain di lapangan. Dalam kondisi tertekan dan seret seperti sekarang, diakui Subangkit, pemain biasanya malah kurang tenang. Itulah efek lain jika Persela tak cepat memperbaiki situasi.