Masjid Bintang yang dicipta-kondisikan sebagai rest area bagi para pemudik melepas lelah saat melewati wilayah pantura dan jalur pantai selatan selama masa mudik Idul Fitri 1432 H telah selesai proses penilaiannya. Lamongan yang sukses menjadi juara ketiga Kapolda Jatim Award dan Budal Awal kategori The Best Partnership, pialanya kemarin (27/9) diterima langsung Bupati Fadeli di gedung Mahameru, Mapolda Surabaya,
Penilaian lomba sendiri dimulai tanggal 22 Agustus sampai dengan 22 September 2011. Program yang diusulkan dan diajukan oleh kapolres se-jatim beserta jajarannya untuk dilombakan itu, menyediakan fasilitas antara lain menu untuk berbuka puasa dan sahur secara gratis serta memiliki halaman parkir luas sehingga pemudik tidak kesulitan ketika singgah.
Masjid yang memberikan pelayanan terbaik akan mendapat trophy award Kapolda dan Gubernur Jatim. Penyerahannya dilaksanakan bertepatan dengan HUT lalu lintas ke-56. Dan Lamongan sukses mendapat juara ke tiga. Selain itu, secara bersamaan pula Polda Jatim juga melaunching pelayanan publik diantaranya T-sat, BPKB smart, SAM, Jatim discovery, ADN 6768, smart lantas renmin dan program E-samsat.
Bupati Lamongan Fadeli menyebut penghargaan tersebut sebagai wujud hubungan harmonis dan kerjasama antara Pemkab Lamongan dan Polres setempat. Dia berharap, penghargaan yang diraih akan semakin mempererat hubungan harmonis tersebut.
Pada acara tersebut disampaikan pula berbagai penghargaan yang disampaikan Kapolda. Diantaranya penghargaan sertifikat ISO 9001:2008, terobosan kreatif terhadap pelayanan prima terkait BPKB, SIM, LAKA, tur Jawa-Bali dan pelayanan Samsat. Diserahkan juga penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) terkait pelayanan perpanjangan SIM keliling 7 hari dalam 24 jam. Ada juga penghargaan program inovasi budal awal dan masjid bintang.
Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko dalam sambutanya mengatakan, anggota polri harus memiliki jiwa birokrat. Antara lain jiwa itu adalah jangan tuli mendengar keluhan, jangan bisu menyampaikan suatu kebenaran, dan jangan buta melihat keadaan. “Saya tekankan jangan sampai ada konflik dan polisi jangan sampai menyakiti hati masyarakat, lakukan kerja sama yang baik,” ujar mantan Kapolda Bali tersebut.
Sementara itu Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menambahkan, Polda Jatim beserta jajarannya cukup berani dalam menyiapkan dan membuka diri ditengah protes masyarakat. Menurut dia, wajah angker yang selama ini melekat di tubuh kepolisian itu sudah tidak nampak lagi saat korps baju coklat itu melakukan satu lompatan paradigma besar dan melakukan janji dengan masyarakat.
“Penghargaan tidak terlalu penting ketika sudah berani melakukan langkah-langkah perubahan. Seperti halnya perolehan ISO sebetulnya mudah di dapat jika protap sudah berjalan tinggal pemantapannya saja,” jelas Pakde Karwo dalam acara yang juga dihadiri Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Gatot Nurmantyo tersebut.