Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Nusantara
Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara meninggalkan warisan sejarah yang sangat berharga. Peninggalan tersebut merupakan hasil dari proses belajar masyarakat Islam Nusantara pada masa kejayaannya, baik hasil perpaduan antara kebudayaan asing dan kebudayaan setempat maupun yang digali dari masyarakat Nusantara sendiri.
Peninggalan-peninggalan tersebut antara lain sebagai berikut :
Masjid
Keraton
Batu Nisan
Kaligrafi
Seni Sastra
Seni pertunjukan
Masjid
Dalam bidang arsitektur atau seni bangun, peninggalan yang sangat berharga, yaitu arsitektur bangunan masjid yang merupakan perpaduan antara seni bangun dari berbagai kawasan dunia Islam dan kebudayaan setempat. Contoh bangunan Masjid Agung Cirebon, Masjid Agung Banten dan Menara Kudus yang mengadopsi kebudayaan setempat. Contoh lainnya, bentuk bangunan gerbang Masjid Sumenep yang mengadopsi gaya Portugis. Adapun gaya India dan Eropa tampak pada arsitektur Masjid Penyengat dan Masjid Baiturrahman.
Ciri khas dari bangunan masjid kuno di nusantara adalah sebagai berikut :
Disekitar masjid (kecuali bagian barat) biasanya terdapat tanah lapang (alun-alun).
Letak masjid tepat ditengah-tengah kota atau dekat dengan istana.
Dikiri kanan masjid terdapat menara sebagai tempat menyerukan panggilan shalat.
Didalam masjid terdapat barisan tiang yangmengelilingi tiang induk yang disebut soko guru.
Atap masjid awalnya beratap tumpeng
Halaman masjid dikelilingi pagar tembok dengan satu atau dua pintu gerbang.
Mesjid mempunyai denah bujur sangkar.
Keraton
Keraton adalah tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan penting yang menyangkut urusan kerajaan. Di keraton, Sultan beserta keluarganya tinggal. Keraton dibangun sebagai lambang pusat kekuasaan pemerintahan. Keraton Islam di Nusatara memiliki ciri-ciri khusus, antara lain:
Di depan keraton biasanya terdapat lapangan luas yang disebut alun-alun.
Bangunan utama keraton dikelilingi pagar tembok, parit atau sungai kecil buatan.
Batu Nisan
Batu nisan adalah bangunan terbuat dari batu yang berdiri di atas makam. Nisan berfungsi sebagai tanda adanya suatu makam seseorang yang sudah meninggal. Bentuk nisan juga bermacam-macam. Nisan-nisan yang bercorak Islam biasanya dihiasi dengan tulisan Arab dalam bentuk kaligrafi.
Kaligrafi
Kaligrafi adalah seni menulis indah dengan merangkai huruf-huruf Arab atau ayat-ayat suci al-Qur’an sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Biasanya yang menjadi objek seni kaligrafi adalah tokoh manusia, tumbuhan atau binatang.
Contoh kaligrafi antara lain sebagai berikut :
a. Kaligrafi pada batu nisan.
b. Kaligrafi bentuk wayang dari Cirebon.
c. Kaligrafi bentuk hiasan.
Gambar 7. Contoh Kaligrafi
Seni Sastra
Peninggalan karya sastra bercorak Islam di Nusantara dapat dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu :
Hikayat
Babad
Syair
Suluk
Seni pertunjukkan
Peninggalan sejarah yang bercorak Islam dalam bentuk seni pertunjukkan adalah :
Permaianan Debus : permainan ini merupakan satu jenis tarian yang agak mengerikan, dimana pada puncak acara penari memasukan benda tajam ke badannya, tetapi tidak tembus. Tarian ini diawali dengan nyanyian atau pembacaan ayat-ayat tertentu dalam al-Qur’an atau Salawat Nabi.
Seudati : jenis tarian ini terdapat di Aceh. Seudati berasal dari kata syaidati, yang artinya permainan orang-orang besar. Seudati sering disebut saman (delapan), karena permainan itu mula-mula dilakukan oleh delapan pemain. Dalam seudati, para penari menyanyikan lagu tertentu yang isinnya berupa Salawat Nabi.