Halo berita otomotif mania, sebelumnya kami mengucapkan Selamat Idul Fitri 1433 H. Mohon maaf lahir dan batin ya!
Berita otomotif kali ini akan membahas tentang ukuran kerenggangan busi atau yang lazim disebut dengan gap busi.
Meskipun saat membeli busi baru, gap busi sudah ditentukan dari pabrik
namun tidak berarti bahwa kita tidak bisa mengubah gap tersebut. Gap
Busi yang dianjurkan pabrikan adalah kisaran 0,7 mm sampai dengan 1 mm.
Jadi kita bisa bermain dirange tersebut untuk disesuaikan dengan
kondisi kendaraan.
Kerenggangan antara elektroda dan
ground tentunya berpengaruh pada power mesin dan konsumsi bahan bakar.
Perubahan kerenggangan berpengaruh pada besarnya api yang dihasilkan.
Untuk pengetesan ini biasanya dilakukan dengan alat dynotes. Alat ini
tersedia dibengkel resmi dan juga bengkel profesional.
Kami pernah mencoba secara manual
(tanpa dynotes) gap busi pada mesin Toyota Kijang keluaran tahun 1997
yang dirawat cukup baik oleh sang pemilik. Hasilnya sebagai berikut :
Pada kerenggangan sempit kisaran
0,2-0,3 mm mesin susah untuk hidup. Kadang hidup tapi mesin sangat
tidak stabil. Kondisi ini tentunya akan mengakibatkan mesin menjadi
boros bensin karena pembakaran yang tidak sempurna.
Pada kerenggangan diatas 1mm mesin
hidup namun menghasilkan panas dengan cepat. Berhubung mobil sudah tua
dan kondisi penunjang sistem pengapian sudah tidak seperti remaja dulu
maka gab busi perlu diturunkan. Ternyata ukuran yang pas adalah pada
angka 0,8 mm. Mesin hidup dengan baik dan tidak cepat panas. Tentunya
bensin juga tidak boros karena pembakaran yang sempurna.
Anda pun bisa melakukannya sendiri dengan menggunakan alat pengukur kerenggangan busi. Alat ini tersedia di toko-toko perkakas.
Namun bagi anda yang ragu atau tidak
mau ambil pusing, bawalah kendaraan anda kebengkel resmi atau bengkel
profesional untuk mendapatkan gap busi yang lebih tepat untuk kendaraan
anda.