SUKABUMI, KOMPAS.com - Kabar duka kembali terdengar dari buruh migran kita di Arab Saudi. Kali ini menimpa tenaga kerja wanita atau TKW asal Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Imas Masrikah.
Saya tidak mau menuding keluarga majikan adik saya tetapi hanya meyakini saja ada kekerasan yang terjadi sebelum meninggal.
-- Een, kakak korban
Ia meninggal dunia di Arab Saudi diduga karena dibunuh oleh majikannya sendiri di tempat kerjanya. Informasi yang dihimpun dari kakak kandung korban, Imas Masrikah (20) warga Kampung Bojong Kalong, Desa Pasir Kandeul, Kecamatan Nyalindung, itu sudah meninggal dunia di Arab Saudi.
"Saat ini jasad adik saya masih di salah satu rumah sakit di Arab Saudi," ungkap Een di Jeddah-Arab Saudi ketika dihubungi via telepon oleh ANTARA, Selasa (14/12/2010).
Een yang sedang di Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi menuturkan, ada kejanggalan dari kematian adiknya. Awalnya, ia menerima informasi Imas meninggal karena terjatuh dari tangga saat akan kabur dari rumah majikannya yang diketahui bernama Pouad Abdul Azis.
"Namun, saya tidak mau menuding keluarga majikan adik saya yang telah membunuhnya, tetapi banyak kejanggalan dari kematian adik saya," tambahnya.
Selain itu, selama 14 bulan dirinya bekerja di Arab Saudi bersama Imas di majikan yang berbeda tidak pernah mengetahui kondisi kesehatan adiknya. Tetapi, Een meyakini adiknya meninggal bukan karena kecelakaan tapi karena kekerasan.
"Saya tidak mau menuding keluarga majikan adik saya tetapi hanya meyakini saja ada kekerasan yang terjadi sebelum meninggal," ujarnya lagi.
Diinformasikan, jasad Imas Masrikah saat ini sudah sekitar satu minggu di salah satu rumah sakit di Arab Saudi dan sampai saat ini pun belum ada kejelasan kapan jasad Imas akan pulangkan ke kampung halamannya di Sukabumi.
"Saya dan keluarga saya hanya bisa berharap jasad Imas untuk segera di kembalikan ke tanah air untuk bisa dikebumikan," harap Een.
Sementara itu, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi Jejen Nurjanah menuturkan, pihaknya akan menelusuri kematian TKW asal Kabupaten Sukabumi.
Rencananya, pihaknya akan berkunjung ke rumah Imas untuk mencari keterangan apakah Imas meninggal karena kekerasan atau kecelakaan. "Kami belum mengetahui secara pasti dan baru menerima informasi ada TKW asal kabupaten yang meninggal di Arab Saudi," tandas Jejen.