Ada ungkapan yang mengatakan lidah lebih tajam dari sebilah pedang. Indera yang membantu dalam proses mengecap dan berbicara ini letaknya tersembunyi di dalam rongga mulut. Ia tidak akan bekerja sendiri tanpa komando dan kerjasama dengan organ tubuh yang lain.
Lidah memiliki peran besar bagi kehidupan seseorang dan hubungan dengan orang lain. Apa saja kata-kata yang keluar dari lidah tidak akan bisa ditarik kembali. Jika kata yang terucap baik, maka akan berdampak positif, namun jika kata yang terucap tidak baik, maka bisa sangat menyakiti orang lain.
Meski lidah memiliki ukuran yang kecil, namun bisa menjadi perkara besar di dunia dan akhirat. Bahkan ada ucapan yang berasal dari lidah yang ternyata bisa membuka pintu godaan setan. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi dan ucapan seperti apa yang bisa membuka pintu godaan setan?
Meskipun ukurannya kecil, ternyata lidah bisa menjadi sumber dosa bagi kaum muslimin. Seperti fitnah-fitnah yang terjadi banyak berasal dari lidah manusia. Ataupun pertikaian dahsyat yang terjadi antara individu, kelompok masyarakat, hingga kehidupan berbangsa dan bernegara penyebab utamanya adalah lisan yang tidak terpelihara dengan baik.
Seseorang yang tidak bisa menjaga lidahya, menjadi sasaran empuk dengan godaan setan. Setan merupakan makhluk Allah yang bersifat membangkang, tidak taat dan suka menggoda manusia. Salah satu sarananya untuk menggoda adalah si mungil lidah.
Rasulullah SAW bersabda: “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah di banding mukmin yang lemah. Pada keduanya terdapat kebaikan. Senantiasalah berupaya mengerjakan semua yang berguna bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah Ta’ala, dan janganlah engkau menjadi lemah.”
Demikian itu sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya. Upayakan semua jalan menuju kebaikan dengan sungguh-sungguh, dan mohonlah pertolongan kepada Allah Ta’ala. Pun, terkait lisan ini. Berniatlah untuk menjaganya, dan hanya menggunakannya untuk kebaikan.
Namun, jika upaya perbaikan amal belum membuahkan hasil, simaklah petuah Nabi dalam kelanjutan sabdanya ini, “Sebagai kesatuan petunjuk; ketika ada yang terlarang, maka terdapat pula perintah yang dianjurkan. “Tetapi,” lanjut Nabi, “katakanlah, ‘Allah telah mentakdirkan, dan apa yang Dia Kehendaki-lah yang Dia lakukan.’”
Di antara sebabnya, mengapa kalimat ‘seandainya’ dilarang, pungkas Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan, “Karena ‘seandainya’ akan membukakan pintu godaan setan.”
Demikianlah ulasan mengenai ucapan pembuka pintu godaan setan. Untuk itu waspadalah dalam mengucapkan suatu kata. Pikirkan baik-baik ucapan yang hendak dikatakan, jangan sampai kalimat tersebut justru menjadi kehancuran bagi diri sendiri ataupun orang lain karena sudah tergoda gangguan dari setan.
Note: Artikel ini berasal dari berbagai sumber luar milik orang lain, dan maaf saya tak mencantumkan sumbernya dikarenakan telah lupa & tak tahu akan sumber tersebut.
Semoga pahala amal jariah selalu tercurah kepada pemilik asli yang sudah bersusah payah lagi ikhlas membuat artikel ini. Aamiin.