-=Selamat Datang di Giar Jovian Media=-

Anda baru disini?
Untuk melihat seluruh isi Website ini silahkan klik "Register" dibawah ini untuk mendaftar di Website ini!

Anda telah terdaftar disini?
Silahkan klik "Login" dibawah ini untuk masuk kedalam Website!
Terima Kasih!

Regard's,

:: Giar Jovian ::
-=Selamat Datang di Giar Jovian Media=-

Anda baru disini?
Untuk melihat seluruh isi Website ini silahkan klik "Register" dibawah ini untuk mendaftar di Website ini!

Anda telah terdaftar disini?
Silahkan klik "Login" dibawah ini untuk masuk kedalam Website!
Terima Kasih!

Regard's,

:: Giar Jovian ::
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


 
IndeksGalleryPencarianLatest imagesPendaftaranLogin

 

 Teori dan Model Konsep Keperawatan Virginia Henderson

Go down 
PengirimMessage
ADMIN
COMMANDER
COMMANDER
ADMIN


Jumlah posting : 1780
Join date : 20.10.10
Age : 30
Lokasi : Lamongan
Pisces Dog

Teori dan Model Konsep Keperawatan Virginia Henderson  Empty
PostSubyek: Teori dan Model Konsep Keperawatan Virginia Henderson    Teori dan Model Konsep Keperawatan Virginia Henderson  Empty23rd January 2013, 11:17 am


BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Konsep
merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi simbul - simbul yang nyata; sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan
suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta - fakta
yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti )
secara langsung.


Teori
keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti
aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat
untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah di dapat di tempat mereka
bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep
keperawatan ini diguna-kan dalam menentukan model praktek keperawatan
yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut
bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen
dasar seperti: adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model,
adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan
ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya
pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.


Berdasarkan
hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari Teori dan Model Konsep
Keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan
ilmu dan praktek, serta profesi keperawatan di Indonesia.
Pada kesempatan kali ini saya mencoba memaparkan “Teori dan Model Konsep Keperawatan Virginia Henderson”.










B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Agar
mahasiswa mampu menghubungkan antara konsep / ilmu dengan segala
pemikiran dan tingkah lakunya dalam merancang atau menyusun suatu
rencana asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarga
sesuai kasus secara teori dengan benar.




2. Tujuan Khusus

- Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar teori dan model keperawatan Virginia Henderson

- Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip umum teori dan model konsep keperawatan dari Virginia Henderson

-
Mahasiswa mampu merancang /menyusun rencana asuhan keperawatan yang
dibutuhkan oleh pasien dan keluarga sesuai kasus - kasus yang disajikan
menggunakan pendekatan teori dan model keperawatan Virginia Henderson.




C. SISTEMATIKA PENULISAN



BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Tujuan

C. Sistematika Penulisan

BAB II TEORI DAN MODEL KONSEP KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON

A. Konsep Utama Teori

B. Hubungan dengan Konsep Utama Keperawatan

C. Hubungan dengan Proses Keperawatan

D. Hubungan dengan Ciri Teori

E. Penerapan Teori Virginia Henderson

BAB III KESIMPULAN



BAB II

TINJAUAN TEORITIS


A. Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Virginia Henderson

Perkembangan definisi keperawatan yang dikembangkan oleh Virginia Henderson didasari oleh 2 (dua) hal, yaitu :

1. Sering ikut serta di dalam merevisi buku-buku keperawatan

2.
Ditemukannya kasus tentang tidak adanya izin yang memenuhi syarat untuk
memberikan kenyamanan dalam bentuk pelayanan / asuhan keperawatan yang
berkompeten bagi konsumen di beberapa negara.


Henderson
meyakini bahwa seharusnya sebuah teks yang menjadi sumber bagi praktek
keperawatan juga menggambarkan tentang definisi keperawatan. Selanjutnya
prinsip-prinsip dan praktek keperawata harus dibangun atas dasar
kaidah-kaidah keprofesian, serta berasal dari definisi profesi
keperawatan itu sendiri.


Henderson
melakukan suatu proses untuk mengatur praktek keperawatan melalui
proses perizinan dari setiap negara. Untuk menyempurnakan hal tersebut
dia yakin bahwa keperawatan secara eksplisit harus didefinisikan dalam
artian sebagai “tindakan dari para perawat”. Tindakan - tindakan
tersebut digaris bawahi dengan parameter legal dari fungsi perawat dalam
merawat klien / pasien dan memberikan perlindunga bagi masyarakat umum
dari praktek-praktek yang tidak berkompeten, ataupun tidak sempurna.
Pernyataan – pernyataan dari pihak yang berwenang tentang fungsi
keperawatan pada tahun 1932 dan 1937 telah dipublikasikan oleh Asosiasi
Perawat Amerika (ANA / American Nurse Association), namun menurut
Henderson pernyataan-pernyataan tersebut belum spesifik dan tidak
memuaskan; sehingga pada tahun 1955 munculah definisi tentang profesi
keperawatan dari ANA sebagai berikut :



Profesi keperawatan diartikan sebagai suatu tindakan untuk melengkapi
beberapa tindakan dari tim kesehatan, antara lain: dalam mengobservasi,
melakukan perawatan, memberikan nasehat/anjuran bagi yang sakit, terluka
atau yang lemah, mencegah dari tertularnya penyakit lain, serta
membantu dalam pemeliharaan status kesehatannya. Disamping itu profesi
ini juga bertugas membina dan membimbing petugas lainnya, termasuk dalam
pemberian pengobatan kepada pasien (sebagai tugas
kolaboratif/limpahan). Oleh karena itu dalam bekerja diperlukan keahlian
khusus yang termasuk di dalamnya adalah ilmu biologi, fisika, dan ilmu
sosial; serta aplikasinya yang juga perlu digali lebih dalam untuk
menambah wawasan dalam menegakan diagnosa keperawatan atau membantu
dalam pemberian terapi atau ukuran-ukuran lain yang perlu koreksi”.


Pernyataan
tersebut di atas dipandang sebagai sebuah pernyataan tambahan saja,
karena fungsifungsi keperawatan teridentifikasi, tetapi definisinya
masih sangat umum dan kurang jelas. Dalam pernyataan yang baru, perawat
bisa mengamati, merawat, dan memberikan nasehat / anjuran bagi pasien
dan bisa membina pegawai lain tanpa dibina oleh dokter, tetapi dilarang
untuk mendiagnosa, memberikan resep, atau mengoreksi masalah
keperawatan. Pada tahun 1995, definisi keperawatan yang pertama dari
Henderson dipublikasikan dalam revisi buku keperawatan Bertha Harmer,
sebagai berikut:


“Keperawatan
yang utamanya adalah membantu individu baik sakit ataupun sehat dengan
tindakan - tindakan yang memberikan kontribusi bagi kesehatan atau
kesembuhan, atau bahkan suatu kematian Yang didorong dengan kekuatan,
keinginan, dan pengetahuan. Keperawatan merupakan kontribusi yang
bersifat unik untuk membantu individu agar mandiri dengan memberikan
bantuan seperlunya.”.


Fokus Henderson terhadap perawatan individu lebih ditekankan pada komponen-komponen dalam keperawatan, sebagai berikut:

1. Bernafas secara normal

2. Tercukupinya kebutuhan makan dan minum

3. Mengurangi zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh

4. Mengubah dan memelihara bentuk tubuh yang diinginkan

5. Tercukupinya kebutuhan tidur dan istirahat

6. Memilih pakaian yang tepat/sesuai

7. Menjaga suhu tubuh dalam rentang yang normal dengan menyesuaikan pakaian dan memodifikasi terhadap kondisi lingkungan

8. Menjaga kebersihan tubuh dan kerapihan

9.Menghindari bahaya terhadap kondisi lingkungan dan menghindari jatuhnya korban lain

10.Berkomunikasi dengan orang lain untuk menyalurkan emosi, kebutuhan, ketakutan, dan berpendapat

11.Beribadah sesuai dengan satu kepercayaan

12.Bekerja dengan semangat untuk mencapai keberhasilan

13.Berperan atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi

14.Belajar
menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia untuk menemukan atau
memuaskan rasa ingin tahu yang akan membantu meningkatkan kondisi
kesehatan.




Pada
tahun 1966, Henderson menyatakan pendapatnya mengenai definisi
keperawatan yang dipublikasikan oleh “The Nature of Nursing”, dan
pendapatnya tersebut dipandang sebagai kristalisasi dari ide-idenya,
yaitu sebagai berikut:


“Fungsi
unik perawat adalah membantu individu baik sehat, maupun sakit dengan
tindakantindakan yang memberikan kontribusi bagi kesehatan atau
penyembuhan, atau untuk memperoleh kematian dengan damai, dan harus
dilakukannya tanpa bantuan, sehingga sangat membutuhkan kekuatan,
kemauan, serta pengetahuan. Untuk dapat melakukan hal tersebut, maka
dapat dilakukan berbagai cara agar dapat mempercepat kemandirian pasien
sesegera mungkin”.


Situasi
yang ideal bagi seorang perawat adalah berpartisipasi penuh dalam
bekerja secara tim dengan kelompoknya tanpa campur tangan pihak lain,
dan mendayagunakan kekuatan fisik yang dimiliki, keinginan, serta
pengetahuannya untuk mencapai deraja kesehatan secara optimal.


Pada
kenyataannya saat itu tugas-tugas perawat sangat dibatasi, peran
profesinya juga dalam pembatasan, serta kebutuhan untuk memberikan
prioritas keperawatan yang unik sesuai kondisi.


Bagaimanapun
Henderson menganjurkan kepada perawat, agar berperan-serta aktif dalam
menunjukan fungsi-fungsinya terhadap tenaga kesehatan lainnya yang
mungkin peran tersebut dapat membantu dan meningkatkan keahliannya.
Didasari oleh berbagai keadaan secara luas, fungsi keperawatan tersebut
akan berbeda antara daerah yang satu dengan daerah lainnya, walaupun
berada dalam satu negara. Jumlah perawat, dokter dan tenaga kesehatan
lainnya akan berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh perawat.
Konsekuensinya, hal ini akan menimbulkan kebingungan terhadap berbagai
peran perawat, terutama sejak adanya praktek keperawatan.




B. Hubungan Teori Virginia Henderson dengan Konsep Utama Keperawatan

Henderson
dalam memandang konsep manusia atau individu, selalu mempertimbangkan
komponen biologi, mental / kejiwaan, sosiologi, dan spiritual. Ada 14
(empat belas) komponen dasar yang selalu mengacu pada kebutuhan dasar
manusia tersebut bermanfaat dalam memanfaatkan fungsi keperawatan, dan
dikategorikan sebagai berikut:


- Sembilan komponen pertama adalah komponen fisik

- Ke sepuluh dan ke empat belas merupakan aspek kejiwaan mengenai komunikasi

- Ke sebelas adalah spiritual dan moral

- Ke dua belas dan tiga belas adalah komponen sosiologi yang berorientasi pada kegiatan dan rekreasi.

Henderson
juga meyakini bahwa antara pikiran dan tubuh tidak dapat dipisahkan,
keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat; disamping itu Henderson
menekankan beberapa aspek tentang konsep masyarakat / lingkungan yang
dihubungkan dengan masalah individu.
Dia
membahas lebih rinci hubungan antara individu dengan keluarganya,
tetapi kurang membahas pengaruh masyarakat terhadap hubungan antara
individu dengan keluarganya.


Dalam
bukunya yang ditulis bersama Harmer, dia memberikan dukungan terhadap
agen swasta dan pemerintah yang telah memberikan pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat. Dia yakin bahwa masyarakat berharap untuk
mendapatkan pelayanan keperawatan, terutama terhadap individu yang tidak
mampu melakukan apapun secara mandiri. Pada gilirannya dia berharap
masyarakat dapat berkontribusi terhadap perkembangan pendidikan
keperawatan.


Perawat membutuhkan berbagai macam pendidikan yang di dalam masyarakat kita hanya tersedia di lembaga atau universitas. Kurangnya
dana yang tersedia dari anggaran agen pelayanan kesehatan terhadap
program pelatihan perawatan, sehingga menyebabkan tidak terpenuhinya
kebutuhan perawat.
Pendidikan
perawat yang ada bersifat general yang akan memberikan pemahaman bagi
perawat mengenai bagaimana keperawatan itu, serta bagaimana juga faktor-
faktor lingkungan mempengaruhi individu dalam kehidupannya. Henderson
meyakini bahwa kesehatan berhubungan erat dengan fungsi manusia; oleh
karena itu definisi kesehatan didasarkan pada kemampuan individu untuk
berfungsi secara independen sebagaimama yang disebutkan pada 14 komponen
di atas. Dia juga cenderung menekankan agar perawat dalam bertugas
selalu berusaha mendorong menjaga kesehatannya dan melindungi diri dari
penyakit.


Henderson
menjelaskan bagaimana faktor umur, latar belakang budaya, kapasitas
fisik dan intelektual, serta keseimbangan emosi dapat mempengaruhi
kesehatan seseorang. Kondisi tersebut selalu muncul dan mempengaruhi
kebutuhan-kebutuhan dasar manusia.


Dia
merupakan satu-satunya orang yang pertama kali meyakini bahwa perawat
membutuhkan suatu bentuk pendidikan liberal termasuk ilmu pengetahuan,
ilmu sosial, dan kemanusiaan.
Berdasarkan
definisi keperawatan, dan 14 komponen dasar keperawatan di atas,
perawat diharapkan mampu melakukan rencana terapi fisik.
Perawatan
terhadap individu merupakan hasil kreativitas dari perawat dalam
melakukan perencanaan keperawatan. Selain itu perawat juga diharapkan
dapat meningkatkan kinerja keperawatannya terhadap pasien dengan
menggunakan hasil dari penelitian keperawatan yang telah ada. Bagi
Henderson perawat harus memiliki pengetahuan, memiliki dasardasar untuk
melakukan perawatan terhadap individu atau manusia, dan mampu memecahkan
berbagai permasalahan ilmiah.




C. Hubungan Teori Virginia Henderson dengan Proses Keperawatan

Henderson
memandang proses keperawatan sebagai “sebuah aplikasi nyata dari
pendekatan logis untuk menyelesaikan suatu masalah”. Dengan pendekatan
ini setiap orang dapat menerima perawatan secara individu, dan proses
keperawatan ini akan menghasilkan keperawatan terhadap individu.


Dalam beberapa tulisannya yang baru, Henderson juga memunculkan beberapa isu, menanyakan apakah pendekatan problem solving / penyelesaia masalah merupakan hal istimewa dalam keperawatan. Hal tersebut diuraikan sebagai berikut:



Dia
membandingkan proses perawatan dengan tahap tradisional dari proses
terapi medis, seBab sejarah keperawatan adalah paralel dengan sejarah
medis:

prediksi kesehatan oleh perawat dengan pemeriksaan medis, diagnosa
keperawatan yang dihubungkan dengan diagnosa medis, dan apakah masalah
administrasi dalam keperawatan juga sesuai dengan praktek medis ?. Jika
begitu, kemudian apa sebenarnya yang membuat proses keperawatan
merupakan hal yang istimewa dalam keperawatan ?.




Berhubungan dengan mengatasi masalah:
apakah pemecahan masalah selalu ada dalam keperawatan ?. Henderson
menyatakan, bahwa yang membuatnya begitu spesifik adalah aktivitasnya
dalam langkah pemecahan masalah tidak dapat diistimewakan sebagai ciri
dari keperawatan. Dia menanyakan dimanakah intuisi, pengalaman,
kewenangan, dan keahlian dalam proses keperawatan ?. Dia kemudian
memberikan komentar, bahwa keahlian dan ke-wenangan yang dampaknya tidak
dipercaya lagi sebagai dasar dalam praktik keperawatan. Apakah hal ini
akan


membuat proses keperawatan menjadi sangat terbatas dalam kenyataan pemanfaatannya.



Pendekatan pemecahan masalah.
Henderson mempertanyakan dimana seni keperawatan yang sesuai dengan
proses keperawatan. Jika suatu pandangan ilmiah bersifat obyektif dengan
hal yang tidak teridentifikasi, dan seni bersifat subyaktif yang sulit
didefinisikan, kemudian intuisi apakah yang sesuai ?. Dia juga
menyatakan, bahwa proses perawatan saat ini sangat memerlukan sisi
ilmiah, intuisi, dan artitis dari kinerja perawat; akan tetapi kenyataan
yang ada saat itu perawatan lebih ditekankan pada ilmu keperwatan dari
pada gabungan antara ilmu dan seni di mana akan terlihat lebih efektif
dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan b erbagai dasar keperawatan.


Apakah proses perawatan tidak mempedulikan sisi subyektif dan kualitas intuisi yang digunakan dalam keperawatan ?.



Proses perawatan yang berhubungan dengan kurangnya kolaborasi dari tenaga kesehatan,
pasien dan keluarga. Henderson menyatakan, bahwa sebagaimana telah
didefinisikan di atas proses perawatan tidak melihat adanya pendekatan
kolaborasi dari diagnosa, pelayanan keperawatan dari tenaga kesehatan,
dan tidak juga memberikan fasilitas bagi pasien, serta keluarga jika
mereka membutuhkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya. Henderson
berfikir bahwa proses perawatan menekankan pada suatu fungsi independen
perawat dari pada kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya, juga degan
pasien, dan keluarganya. Apa- kah proses perawatan lebih berfokus pada
fungsi independen perawat, dari pada fungsi interdependen ?.




Uraiannya terhadap Proses Perawatan, adalah sebagai berikut:


1. Pengkajian Keperawatan

Terdapat suatu masalah dalam proses perawatan. Penilaian nyata terhadap proses perawatan tergantung pada
pemahaman seseorang, interpretasi, perpaduan, dan penggunaannya.
Walaupun definisi dan penjelasan Henderson mengenai keperawatan tidak
secara langsung sesuai dengan langkah - langkah dalam proses perawatan,
tetapi terdapat hubungan antara kedua hal tersebut.
Menurut
Henderson, perawat harus memiliki pengetahuan mengenai apa yang disebut
normal dalam kesehatan dan adanya penyakit. Berdasarkan pengetahuan
ilmiah ini, perawat dapat mengambil kesimpulan dari data-data yang ada.
Henderson menyatakan, bahwa, keperawatan dibutuhkan oleh individu yang
dipengaruhi oleh usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional,dan
kapasitas fisik, serta intelektualnya. Semua ini akan dipertimbangkan
dalam mengevaluasi hasil perawatan yang dibutuhkan oleh pasien.




2. Diagnosa Keperawatan

Analisa
data didasarkan pada faktor-faktor di atas, kemudian hasil analisa
tersebut dipergunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan.Henderson
tidak secara spesifik membahas mengenai diagnosa keperawatan ini, dia
lebih yakin dokterlah yang akan membuat diagnosa, dan perawat melakukan
tindakan-tindakan atas dasr diagnosa tersebut. Diagnosa Keperawatan
berhubungan dengan Bagaimana mengidentifikasi kemampuan individu untuk
menentukan kebutuhannya dengan atau tanpa bantuan yang turut
memperhitungkan kemampuan, keinginan, dan pemgetahuan. Berdasarkan pada
data - data yang tersedia, dan analisa terhadap data tersebut, perawat
dapat mengidentifikasi secara aktual berbagai masalah, seperti
pernafasan yang tidak normal. Sebagai tambahannya, juga masalah-masalah
potensial lainnya dapat teridentifikasi.




3. Perencanaan Keperawatan

Setelah
diagnosa keperawatan dibuat, maka selanjutnya perawat akan menyusun
rencana perawatan. Berdasarkan rencana perawatan ini, Henderson
menyatakan: dengan rencana perawatan ini, maka perawatan yang efektif
dapat direncanakan lebih baik. Suatu rencana yang tertulis akan
mendorong munculnya ide-ide tentang kebutuhan individu, kecuali jika
terdapat aturan-aturan lain yang harus dilakukan oleh individu tersebut
secara rutin.Tidak terlaksananya perencanaan dapat dipengaruhi oleh
anggota keluarga lainnya.


Selanjutnya suatu rencana perawatan membutuhkan modifikasi secara berkesinambungan yang didasarkan
pada kebutuhan individu. Henderson menyarankan penulisan rencana
perawatan dapat diikuti dengan kebutuhan perawatan secara bertahap. Dia
menekankan bahwa perawatan harus selalu disusun sesuai dengan kebutuhan
individu, dan rencana terapi dari dokter. Henderson menggaris-bawahi
tahap-tahap perencanaan sebagai jalan untuk membuat rencana bagi
pemenuhan kebutuhan individu.
Perencanaan
yang selalu diperbaharui harus didasarkan pada kebutuhan kebutuhan
individu tersebut, lebih dispesifikan, dan dapat diimplementasikan,
serta disesuaikan dengan adanya terapi medis. Perencanaan perawatan yang
ditulis, intinya adalah hasil dari identifikasi kebutuhan perawatan
dari individu.
Walaupun Henderson tidak menggunakan istilahistilah seperti saat ini, tetapi intinya adalah sama.



4. Implementasi Keperawatan

Implementasi
sesuai dengan perencanaan keperawatan yang dibuat. Bagi Henderson,
implementasi keperawatan harus tertuju pada bantuan terhadap kebutuhan
pasien sesuai dengan kebutuhan 14 komponen tersebut di atas.
Sebagai
contoh: dalam membantu individu terhadap kebutuhan istirahat dan tidur,
perawat akan mencoba untuk lebih mengetahui metoda-metoda dalam
membujuk pasien untuk beristirahat dan tidur sebelum diberikan
obat-obatan. Henderson menyimpulkan: “ Saya memandang keperawatan
terutama adalah sebagai pelengkap dalam memenuhi kebutuhan pasien
melalui pengetahuan, keinginan, dan kekuatan untuk melakukan aktifitas
sehari-hari, serta untuk melakukan berbagai tindakan / perlakuan
terhadap pasien tersebut sesuai dengan terapi medik”. Dia juga
menyatakan, bahwa fungsi utama dari perawat ini tentu saja harus
dilakukan untuk mendukung rencana terapi medis, sehingga perawat perlu
melakukan tidakan – tindakanyang disarankan medis dalam perawatan. Aspek
implementasi penting lainnya dalam pembahasan Henderson adalah hubungan
antara perawat dan pasien . Perawat harus menjadi pihak luar yang
memahami kebutuhan pasien dan memberikan ukuran-ukuran bagi pemenuhan
ukuran tersebut . Henderson juga berbicara mengenai kualitas dari
keperawatan; perawat yang berkompeten akan menggunakan proses
interpersonal dan prediksi-prediksi selama memberikan perawatan .




5. Evaluasi Keperawatan

Henderson
mendasarkan evaluasi terhadap setiap perawat didasarkan pada kecepatan
atau derajatnya dalam mendorong kegiatan pasien secara independent
kembali seperti hari-hari normal .


Hal
ini disebutkan dalam definisi dan fungsi yang unik dari perawat. Untuk
tujuan evaluasi, perubahan pada level fungsi kebutuhan individu juga
harus diamati dan diperhitungkan . Sebuah data perbandingan mengenai
kemampuan fungsional individu dilakukan sebelum dan sesudah proses
perwatan . Semua perubahan akan dicatat untuk dievalusi . Untuk
menyimpulkan proses perawatan yang diaplikasikan dalam definisi
Handerson mengenai keperawatan dan 14 komponen dasar dari keperawatan ,
mengacu pada tabel di bawah ini :




Proses keperawatan 14 (Empat belas) komponen Henderson dan definisi keperawatan

Pengkajian keperawatan Pengkajian kebutuhan manusia didasarkan pada 14 komponen dasar keperawatan

1. bernafas secara normal

2. makan dan minum yang mencukupi

3. Eliminasi

4. Gerak dan kethana tubuh

5. tidur dan istirahat

6. meilih pakaian yang tepat

7. suhu tubuh

8. kebe sihan tubuh dan kerapihan

9. Menjaga lingkungan

10. Komunikasi

11.beribadah sesuai dengan satu kepercayaan

12.Prestasi pekerjaan

13.rekreasi

14. belajar, mengethui, memenuhi rasa ingin tahu



Diagnosa
keperawatan Analisa : menghubungkan data dengan ilmu dasar dari
kesehatan dan penyakit .Mengindentifikasi kemampuan individual untuk
memenuhi kebutuhannya dengan atau tanpa bantuan, memberi perhtian pada
kemampuan, keilmuan dan pengetahuan.


Rencana keperawatan Merkomendasikan bagaimana cara perawat dalam membantu individu yang sakit ataupun yang sehat .

Implementasi
keperawatan Membantu individu yang sehat maupun yang sakit dalam
menampilkan aktifitas untuk pemenuhan kebutuhan yang dapat maningkatkan
kesehatan, pulih dari penyakit atau membantu meninggal dalam kedamaian.
Implementasi didasarkan pada prinsif psikologi, usia, latar belakang
budaya, control emosi, kemampuan fisik dan intelektual. Memberi resep
yang telah ditentukan oleh dokter.
Evaluasi
Keperawata Menerapkan definisi keperawatan yang telah diterima dan
menghu -bungkan standar yang tepat dengan praktek keperawatan.
Kualitas
pelayanan secara drastis dipengaruhi oleh ketersediaan dan kemampuan
yang dimiliki oleh personel keperawatan dibandingkan dengan jumlah waktu
perawatan. Hasil yang baik dari proses keperawatan didasarkan pada
cepat lambatnya seorang pasien menunjukan kemampuan secara mandiri dalam
melakukan aktivitas pemenuhan kebutuha sehari - hari.




D. Hubungan Teori Virginia Henderson dengan Ciri Teori



1. Teori dapat berhubungan dengan konsep sebagai suatu cara untuk membuat titik pandang yangberbeda pada fakta yang terjadi:

Henderson
menggunakan konsep berdasarkan kebutuhan dasar manusia, biopsikologi,
budaya dan komunikasi dalam berinteraksi. Pentingnya keseimbangan
psikologi dan psikologikal dalam membuat keputusan tentang peleyanan
keperawatan, konsep budaya yang mempengaruhi kebukebutuhan manusia
dipelajari dari keluarga dan kelompok sosial lainnya. Perawat dapat
membantu individu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Konsep
komunikasi; kepekaan akan komukasi non verbal dapat membantu
mengekspresikan keinginan yang akan disampaikan. Disamping itu suasana
hati yang damai juga sebagai syarat untuk dapat membantu memenuhi
kebutuhan pasien untuk dapat menjalin hubungan baik antara pasien dengan
perawat.


2. Teori harus logis secara umum:

Definisi
dari teori Handerson adalah logis. Perawat membantu individu dalam
menampilkanaktivitas yang mendukung kesehatan., masa pemulihan, meniggal
dengan damai dan dapatmenciptakan dengan kemandirian secepat mungkin.
Keempat belas komponen tersebut merupakan petunjuk bagi individu dan
perawat dalam menapai tujuan yang dipilih . Komponen tersebut diawali
oleh fungsi phisiologi dan kemudian aspek psikososial yang dapat
menyampaikan bagainana keadaan jasmani yan merupakan hal utama pada
emosi dan status kesadaran.


3. Teori harus relatif sederhana secara umum:

Teori
Henderson relatif sederhana secara umum dengan batasan yang sama.
Karyanya dapat diterapkan pada kesehatan individu dari segala usia, dan
perawatan bermanfaat untuk berbagai tingkatan dan berbagai budaya.
Selain itu Henderson menganjurkan untuk melakukan penelitian dalam
keperawatan.




4.
Dengan teori , seseorang dapat menyumbangkan dan membantu dalam
meningkatkan segala Ilmu pengetahuan dengan berbagai disiplin melalui
penerapan penelitian untuk pengesahannya. Pemikiran Henderson tentang
praktik keperawatan diterima dengan baik oleh seluruh dunia sebagai
dasar pemberian pelayanan perawatan.


5. Teori dapat dimanfaatkan oleh praktisi keperawatan sebagai pedoman, dan untuk meningkatkan kemampuan praktik mereka:

Secara
teori perawat harus memperbaiki praktik keperawatan dengan menggunakan
pengertian Henderson, serta ke 14 komponennya untuk meningkatkan
kesehatan individu, dan pemulihan dari penyakit. Hasil akhir yang
diharapkan akan menjadi ukuran dari angka kesembuhan, peningkatan, dan
pemeliharaan kesehatan, serta meninggal dengan damai.


6.
Teori harus konsisten dengan teori, hukum, dan prinsip yang sah, tetapi
akan meninggalkan pertanyaan terbuka yang tidak terjawab, dan
dibutuhkan untuk diteliti. Konsep kebutuhan dasar manusia, budaya,
kemandirian, dan komunikasi dalam berinteraksi sangat banyak
dipertanyakan oleh peneliti keperawatan, dan juga di bidang soaial,
serta psikologi.


Perawat harus menerapkan responsibilitas dalam melakukan investigasi pada praktik keperawatan.

Tujuan selanjutnya harus tergambarkan pada ukuran dari kondisi kesejahteraan konsumen, kepuasan, dan rasa memiliki.





E. Penerapan Teori Virginia Henderson

Penerapan proses keperawatan dalam kehidupan sehari-hari menggunakan empat tahap :



1. Pengkajian

Pada
pengkajian ditekankan dalam hal “ Apakah klien mampu atau tidak mampu
melaksanakansetiap aspek hidup sehari-hari pasien? “. Saat pengkajian
perawat dan pasien mendiskusikan dan mengindentifikasi setiap aktifitas
hidup sehar - hari, pasien yang mampu dilaksanakan sendiri.


Apabila
ditemukan adanya ketidak mampuan pasien di dalam melaksanakan aktifitas
hidup sehari - hari , berarti pasien, memerlukan bantuan dari perawat
.Aspek – aspek yang perlu dikaji pada aktifitas hidup sehari-hari adalah
sebagai berikut :


a. Mempertahankan lingkingan yang adekuat .

Mengkaji
kemampuan pasien dalam melakukuan keaman dan pencegahan pada saat
melaksanakan aktifitas hidup sehari –hari , termasuk faktor lingkungan ,
faktor sensori, serta faktor psikososial .


b. Komunikasi

Melalui
komunikasi antar perawat , pasien dan keluarga dapat dikaji mengenai
pola komunikasi dan interaksi sosial pasien dengan cara mengidentifikasi
kemampuan pasien dalam berkomunikasi,


apakah ada kesulitan dalam berbicara, dalam mendengar dan mengerti pembicaraan orang lain.

c Bernafas

Yang perlu dikaji antara lain kemampuan pasien dalam melakukan ekspirasi dan inspirasi.

Apakah menggunakan otot-otot pernafasan, bagaimana frekuensi pernafasan, pengukuran tidal volume dan warna mukosa.



d Makan dan minum.

Mengkaji
tentang kemampuan pasien dalam memenuhi kebutuhan makan dan minum,
tentang prilaku makan dan minum, kemampuan menetukan makan dan minum
yang memenuhi syarat kesehatan, kemampuan memasak dan menyiapkan makanan
sendiri.




e Eliminasi .

Mengkaji
kemampuan BAB / BAK serta fungsi dari organ -organ tersebut dan
bagaimana pasien mempertahankan fungsi normal dari BAB / BAK .




f. Kebersihan diri dan berpakaian .

Mengkaji apakah ada kesulitan dalam memelihara kebersihan dirinya , mengidentifikasi kulit, rambut, kuku, telinga dan hidung.

g Memelihara temperatur tubuh.

Mengkaji pasien dalam hal mempertahankan suhu tubuh tetap normal.



h Pergerakan/mobilisasi .

Mengkaji kemamppuan aktifitas dan mobilitas kehidupan klien sehari-hari .



i Bekerja dan bermain.

Mengkaji
pekerjaan pasien saat ini atau pekerjaan yang lalu , mengkaji kemampuan
aktifitas rekreasi dan relaksasi ( jenis kegiatan dan frekuensinya ).




j Seksual.

Mengkaji
kemampuan pasien dalam melaksanakan aktifitas seksual, kemampuan dalam
mengekspresikan identitas dirinya (maskulin/feminim ).




k Tidur.

Mengkaji kemapuan pasien dalam pemenuhan kebutuhan tidur ( pola, jumlah, kualitas tidur ).



l Terminal/kematian (menghadapi sakaratul maut)

Mengkaji kesiapan klien dalam menghadapi kematian (harapan, perasaan).



2. Perencanaan .

Dalam
perencanaan lebih difokuskan kepada rencana tindakan keperawaan yang
bertujuan agar pasien mandiri dalam melaksanakan aktifitas hidup
sehari-hari.




3. Pelaksanaan.

Melaksanakan
apa yang telah direncanakan dan mengindentifikasi kembali apakah masih
ada aspek - aspek tindakan keperawatan yang belum dapat mencapai tujuan
yang diharapkan sesuai dengan perencanaan.






4 Evaluasi.

Untuk mengukur hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan dengan mengacu kepada tujuan yang telah ditentukan .

























































BAB III

KESIMPULAN


Ide dasar dari pelayanan keperawatan Henderson
adalah pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dan aspek fisik, serta
emosional dari individu. Konsep umum holistik dari tubuh manusia tidak
secara nyata muncul pada tulisannya.
Bagaimanapun kita harus berfikir bahwa Henderson telah menuliskan pemikirannya sebelum konsep holistik muncul.

Keempat
belas komponen adalah hal yang menjadi prioritas, hubungan antara
komponen tersebut tidak jelas. Pada dasarnya Henderson telah membagi
beberapa keyakinan penerapan holistik daloam keperawatan.


Hendersn
menjelaskan bahwa perawat harus mempertimbangkan beberapa hal misalnya
usia,temparemen, temperamen, status sosial atau budaya, kemampuan fisik
dan intelektual dalam penggunaan komponen, hal itu diterapkan pada
setiap individu yang berbeda.

Kenyataan
dari Henderson, usahanya untuk mendefinisikan perkembangan keperawatan
sebelum pembahasan dari teori untuk teori.munculnya profesi; walaupun
demikian sedikitnya teori dalam pengertian dasar. Semangatnya untuk
membawa kemajuan dalam profesi dan pertanggung jawaban, serta kepadsa
masyarakat.Menyoroti saat Henderson menerbitkan buku yang berisi tentang
Pengertian Keperawatan, dia mendapatkan keuntungan sebagai pelopor
dalam pengembangan praktik keperawatan, pendidikan, dan izin praktik
keperawatan. Hasil karyanya dipertimbangkan sebagai awal bangkitnya
dunia keperawatan dan pendorong keperawatan menuju jenjang pendidikan
tinggi.
Kembali Ke Atas Go down
http://jovian.yours.tv
ADMIN
COMMANDER
COMMANDER
ADMIN


Jumlah posting : 1780
Join date : 20.10.10
Age : 30
Lokasi : Lamongan
Pisces Dog

Teori dan Model Konsep Keperawatan Virginia Henderson  Empty
PostSubyek: MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN VIRGINIA HANDERSON   Teori dan Model Konsep Keperawatan Virginia Henderson  Empty23rd January 2013, 11:19 am

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN
VIRGINIA HANDERSON

VIRGINIA HENDERSON

Definisi Ilmu Keperawatan
(Definition Of Nursing)
Deborah wertman Demeester, Tamara Lauer, Susan E. Neal
A. Latar Belakang Kehidupan Dan Prestasi-Prestasi Yang Diraihnya

Virginia Henderson lahir tahun 1897, anak ke lima dari 8 bersaudara di
keluarganya. Ia asli dari Kansas city, Mo. Henderson menghabiskan masa
pertumbuhannya di Virginia karena ayahnya membuka praktik hukum di Washington
D,C.

Selama Perang Dunia I Henderson tertarik dengan ilmu perawatan. Maka
tahun 1918 ia memasuki Sekolah Perawat Militer di Washington D.C. Henderson
lulus tahun 1921 dan menempati posisi sebagai staf perawat di Henry Street Visiting
Nurse Service di New York. Di tahun 1922 Henderson mulai mengajar ilmu
perawatan di Norfolk Prostetan Hospital di Virginia. Lima tahun kemudian ia
memasuki Teacher’s college di Universitas Colombia di mana ia berturt-turut meraih
gelar B.S dan M.A bidang pendidikan perawatan. Di tahun 1929 Henderson menjadi
supervisor pengajaran pada klinik Strong Memorial Hospital di Rochester, New York.
Ia kembali ke Teacher’s college di tahun 1930 sebagai pengajar, memberikan
pelatihan proses analitis perawatan dan praktik klinik hingga tahun 1948.

Henderson menikmati karirnya yang panjang sebagai seorang penulis an
peneliti. Sementara mengajar di Teacher’s college ia menulis ulang edisi ke empat
tulisan Bertha Harmer Textbook of the Principles and Practice of Nursing and
practice of Nursing setelah kematian penulisnya. Edisi ini diterbitkan tahun 1939.

edisi kelima buku tersebut di terbitkan tahun 1955 dan memuat definisi ilmu
perawatan karya Henderson. Hnderson bergabung dengan universitas Yale sejak awal
tahun 1950-an dan telah berbuat banyak bagi riset perawatan lebih jauh lewat
perkumpulan ini. Mulai tahun 1959 hingga 1971. henderson mengepalai Nursing
Studies Indeks Project yang di sponsori Yale. Nursing Studies Indeks ke dalam empat
jilid di lengkapi dengan indeks biografi perawatan, analisis, dan literatur sejarah sejak
tahun 1900 hingga 1959.

Di tahun 1980-an Henderson masih aktif sebagai Research Associate Emeritus
di Yale. Prestasi Henderson dan pengaruhnya dalam profesi keperawatan telah
memberikan lebih dari tuujh gelar doctoral dan Christiane Reimann Award pertama
kali untuknya.
B. Sumber-Sumber Teoritis Untuk Pengembangan Teori
Petama dia merevisi Textbook of the Principles and Practice of Nursing and
practice of Nursing tahuin 1939. Henderson mengenalkan karyanya untuk naskah ini

sebagai sumber yang memuatnya menyadari “perlunya membuat jadi lebih jelas
tentang fungsi dari perawat. Sumber kedua adalah keterlibatanya sebagai anggota
komisi pada konferensi regional Nasional Nursing Council di tahun 1946. Ketiga,
penyelidikan selama lima tahun Ameican Nurses’s Assosiation tentang fungsi perawat
menarik perhatian Henderson yang belum sepenuhnya memuaskan dengan definisi
yang di adopsi oleh ANA di tahun 1955.
ANNIE W. GOODRICH adalah seorang Dekan dari Sekolah Perawat Milliter
dimana Henderson memperoleh pendidikan dasar keperawatannya dan menjadi
inspirasi bagi Henderson.
CAROLINE STACPOLE. Adalah profesor fisiologi pada Teacher’s College.
Universitas Columbia ia mengingatkan Henderson tentang pentingnya menjaga
keseimbngan fisiologi.
JEAN BROADHURST adalah professor mikrobiologi di Teacher’s College tentang
pentingnya kesehatan (hygiene) dan penyucian hama berpengaruh kuat pada
Henderson.
DR. EDWARD THORNDIKE bekerja di Teacher College bagian psikologi. Dia
memimpin studi penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan manusia.
DR. GEORGE DEAVER adalah ahli fisika di Institue for the Crippled and Disabled

dan kemudia di rumah sakit Bellevue. Henderson mengamati bahwa tujuan dari upaya
rehabilitatif di institute tersebut adalah membangun kembali kemandirian pasien
(patient independence).
BERTHA HARMER (Perawat Kanada), adalah penulis asli Textbook of the
Principles and Practice of Nursing and practice of Nursing yang di revisi oleh
Henderson. Definisi Harmer tahun 1922 “Nursing is rootedin the needs of the
humanity” (perawat berakar dari kebutuhan manusiawi.
IDA ORLANDO Henderson menyebutnya Orlando sebagai salah satu yang
berpengaruh dalam konsepnya mengenai hubungan perawat-pasien.
C. PENGGUNAAN BUKTI-BUKTI EMPIRIS

Henderson menggabungkan prinsip-prinsip fisiologis dan psikologis dalam
konsepnya sendiri tentang nursing. Latar belakangnya dalam bidang ini berasal dari
persahabatannya dengan Stackpole dan Thorndike selama studi sarjananya di
Teacher’s College.

Stackpole mendasarkan kursus fisiologinya pada diktum Claude Bernard
bahwa kesehatan bergantung pada pemeliharaan getah bening (lymph) yang konstan
di sekitar sel. Dari teori Bernard, dia juga mendapatkan pengetahuan pengobatan
psikosomatik dan implikasinya terhadap perawatan. Dia menyatakan ”sangat jelas
bahwa kesetimbangan emosional tidak bisa di pisahkan dengan kesetimbangan
fisiologis, saya menyadari jika emosi merupakan interprestasi kita sesungguhnya atas
respon sel-sel terhadap fluktuasi komposisi kimiawi cairan-cairan sel.

Henderson mengenali teori-teori tepat yang didukung Throndike, hanya
karena semua itu melibatkan kebutuhan-kebutuhan mendasar manusia. Meski
Henderson tidak menyebut Maslow sebagai seorang yang mempengaruhinya, dia
menjelaskan teori motivasi manusianya (human motivation). Maslow dalam
Principles and Practice of Nursing and practice of Nursing Care edisi keenam
ditahun 1978.
D. KONSEP-KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI
- NURSING, Henderson mendefinisikan nursing dari sisi fungsional : tugas

unik perawat adalah membantu seseorang. Sakit atau sehat dengan aksi-
aksinya dalam memberikan sumbangan bagi kesehatan atau penyembuhan
(atau kematian yang damai) yang akan merka kerjakan tanpa bantuan
seandainya dia memiliki kekuatan, kehendak atau pengetahuan. Dan
melakukan hal ini dengan suatu cara untuk membantunya meraih kemandirian
secepat mungkin.
HEALTH, Henderson tidak menyatakan definisinya sendiri mengenai
tulisannya ia menyamakan kesehatan (health) dengan kebebasan.
- ENVIRONMENT, lagi-lagi Henderson tidak memberikan definisinya tentang

Environment. Dia menggunakan Webster’s New Collegiate Dictionary, 1961 yang mendefinisikan environment sebagai “the aggregate of all the external conditions and influences affecting the life and development of an Organism. (kumpulan semua kondisi external dan pengaruh-pengaruh yang berdampak pada kehidupan dan perkembangan organisme).
- PERSON (PATIENT), Henderson melihat pasien sebagai individu yang
membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan dan kebebasan atau kematian
yang damai.
E. KEBUTUHAN-KEBUTUHAN
Henderson mengidentifikasi 14 kebutuhan dasar pasien, yang eterdiri dari

komponen-komponen penanganan perawatan. Hal ini termasuk kebutuhan untuk :
1. bernapas secara normal
2. makan dan minum yang cukup
3. membuang kotoran tubuh
4. bergerak menjaga posisi yang diinginkan
5. tidur dan istirahat
6. memilih pakaian yang sesuai
7. menjaga suhu badan tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian
dan mengubah lingkungan.
8. menjaga tubuh tetap bersih dan terawat dengan baik dan melindungi

integument.
9. menghindar dari bahaya dalam lingkungan dan yang bisa melukai
10. berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan,

rasa takut atau pendapat-pendapat.
11. beribadah sesuai keyakinan seseorang
12. bekerja dengan suatu cara yang mengandung unsur prestasi
13. bermain atau terlibat dalam beragam bentuk rekreasi
14. belajar, mengetahui, atau memuaskan, rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas-fasilitas
kesehatan yang tesedia.
F. ASUMSI-ASUMSI UTAMA
Kita telah menyadur asumsi-asumsi berikut dari tulisan-tulisan Henderson
-Nursing

1. Perawat memiliki tugas untuk membantu in dividu yang sakit ataupun sehat
2. tugas-tugas perawat sebagai anggota suatu team medis
3. tugas-tugas perawat tidak tergantung dokter, tetapi mengajukan rencananya,

bial dokter sedang mengunjungi.
4. perawat banyak mengetahui baik dalam biologi maupun sosial
5. perawat dapat menilai kebutuhan-kebutuhan dasar manusia.
6. 14 komponen penanganan perawatan meliputi semua kemungkinan tugas-
tugas perawatan
-Person

1. pasien harus memelihara kesetimbangan fisiologis dan emosional
2. pikiran dan tubuh pasien tidak terpisahkan
3. pasien tperlu bantuan untuk meraih kemandirian (independence)
4. pasien dan keluarga satu satuan
5. kebutuhan-kebutuhan pasien meliputi 14 komponen penanganan keperawatan
-Health

1. sehat adalah kualitas hidup
2. sehat merupakan dasar bagi tugas kemanusiaan
3. sehat memerlukan kemandirian dan saling ketergantungan
4. memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit
5. individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan apabila mereka
memiliki kekuatan, kehendak atau pengetahuan yang cukup
-Environment
1. individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, tetapi penyakit

dapat mengganggu kemampuan tersebut.
2. para perawat sebaiknya memperoleh pendidikan penyalamatan.
3. para perawat sebaiknya melindungi pasien dari luka-luka secara mekanis
4. para perawat harus meminimalisir peluang terluka melalui saran-saran tentang
konstruksi bangunan, belanja peralatan, dan pemeliharaan.
5. para dokter memanfaatkan observasi perawat dan memuaskan resep-resepnya
bagi perlengkapan perlindungan.
6. para perawat harus tahu kebiasaan sosial dan praktik ritual keagamaan untuk
memperkirakan bahaya-bahaya.
G. PENEGASAN-PENEGASAN TEORITIS
- Hubungan Perawat Pasien
Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :
1. perawat sebagaisubstitut e (pengganti) bagi pasien.
2. perawat sebagaihelp er (penolong)

3. perawat sebagaipartner (rekan) dengan pasien. Pada saat-saat penyakitnya
gawat, perawat kelihatan seperti “pengganti apa-apa yang pasien kekurangan
untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena berkurangnya
kekuatan fisik, kemauan atau pengatahuan.
Selama kondisi pemulihan (convalescence), perawat membantu pasien meraih

atau mendapatkan kembali kemandiriannya. Henderson menyatakan “kemandirian
adalah yang relatif. Tidak ada satupun dari kata tidak bergantung dengan yang lain,
tetapi kita berusaha keras bagi saling bergantung meraih kesehatan, bukan bergantung
dalam sakit.
Perawat harus bisa mencermati tidak hanya kebutuhan-kebutuhan pasien, tetapi
juga kondisi-kondisi tersebut dan kondisi patologis yang merubahnya.

Perawat dapat mengubah lingkungan dimana dia anggap perlu. Henderson
percaya di setiap situasi para perawat yang mengetahui reaksi-reaksi fisiologis dan
psikologis terhadap suhu dadan, cahaya dan warna.

Perawat dan pasien selalu berusaha mencapai satu tujuan, apakah berupa
kesembuhan atau kematian yang damai. Salah satu tujuan perawat harus menjaga
hari-hari pasien se normal mungkin. Menjadikan sehat adalah tujuan penting alinnya
oleh si perawat.
- Hubungan Perawat Dokter

Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter. Rencana perawatan, yang di rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara untuk mengusulkan rencana pengobatan yang di tentukan dokter.

Perawat sebagai anggota tim medis. Pekerjaan-pekerjaan perawat saling
bergantungan dengan pekerja-pekerja kesehatan lainnya. Perawat dan anggota tim
lainnya saling membantu menjalankan program perawatan penuh, tetapi mereka
sebaiknya tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan milik orang lain. Henderson
mengingatkan kita ”tidak seorang pun di dalam tim memberi beban kepada anggota
lainnya, dimana siapapun mereka tidak sanggup untuk melakukan tugas khususnya
tersebut.
H. BENTUK LOGIKA

Henderson nampaknya menggunakan bentuk penalaran logika deduktif untuk
membangun definisi ilmu perawatannya. Dia mena rik kesimpulan definisi ilmu
perawatannya dan 14 kebutuhan-kebutuhan dari prinsip-prinsip fisiologis dan
psikologis. Seseorang harus mempelajari asumsi-asumsi dari definisi karya
Henderson untuk menilai kecukupan logika tersebut.
I.
PENERIMAAN OLEH KOMUNITAS KEPERAWATAN

Definisi ilmu perawatan Henderson karena berkaitan dengan praktik perawatan
menunjukan bahwa perawat yang melihat tugas utama mereka sebagai pemberi
langsung perawatan kepada pasien akan menemukan manfaat segera pada kemajuan
pasien dari kondisi bergantung menjadi mandiri. Henderson meyakini proses
perawatan merupakan proses problem-sloving dan tidak hanya khusus masalah
perawatan.

1. PENGERTIAN
Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Handerson adalah model konsep aktivitas sehari hari dengan memberikan gambaran tentang Fungsi utama perawat yaitu menolong seseorang yang sehat/sakit dalam usaha menjaga kesehatan atau penyembuhan atau untuk menghadapi kematiannya dengan tenang. Usaha tersebut dapat dilakukan sendiri oleh klien bila ia sadar, berkemauan dan cukup kuat, oleh karena itu perawat berperan untuk memandirikan klien sebagai kemampuan yang harus dimiliki.
2. MANUSIA / KLIEN
Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan. Menurut Handerson, manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan dasar individu tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar(basic nursing care).(pengantar profesi & praktek keperawatan professional, Kusnanto)
Pemahaman konsep teori keperawatan dari Virginia Handerson didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilaikinya diantaranya : (konsep dasar keperawatan, Azis alimul H)
Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari prtumbuhan dan perkembangandalam rentang kehidupan.
Dalam melaksankan aktifitas sehari – hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan.
Dalam melaksanakan aktifitas sehari hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktifitas, belum dapat melaksanakan aktifitas dan tidak dapat melakukan aktifitas.
3. PERAWAT
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak menerima atau menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai muncul klien tergantung pada perawat/tim kesehatan. Jadi pada dasarnya tanggung jawab seorang perawat adalah menolong klien dalam membantu klien dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dia lakukan tanpa bantuan.
Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien, diantaranya :
v Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien.
v Berusaha mengerti maksud klien
v Berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal
v Berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.
Berusaha mengenal dan menghargai klien.
4. KEPERAWATAN
Keperawatan menurut Handerson dapat di definisikan membantu individu yang sakit dan sehat dalam melaksanakan aktifitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini dilaksanakan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. (fundamental of nursing, perry & potter).
Kebutuhan dasar manusia menurut Virginia handerson adalah makanan, perumahan, pakaian, kasih saying, dan pujian, perasaan dibutuhkan, dan perasaan saling membantu sesamanya. Semua orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, tetapi perlu disadari bahwa kebutuhannya itu dipenuhi dengan berbagai macam cara, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Artinya betapapun arif dan bijaksananya atau bagaimanapun kerasnya usaha perawat, ia tidak mungkin pernah bisa sepenuhnya menyelami atau memenuhi segala sesuatu yang diperlukan klien dalam mencapai kebutuhan hidupnya. Hal itu disebabkan kesanggupan manusia untuk mengetahui kebutuhan orang lain adalah sangat terbatas sekali.
5. TUJUAN KEPERAWATAN
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan adealah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlukan focus intervensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.
6. KERANGKA KERJA
Kerangka kerja praktek dari model konsep dan teori keperawatan Virginia Handerson adalah praktek keperawatan yang membentuk klien untuk melaksanakan 14 kebutuhan dasar dari Handerson. Dimana Virginia Handerson mengidentifikasikan 14 komponen tersebut dalam asuhan keperawatan dasar pada tingkat asuhan individual, mengacu kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dari seseorang, perawat membantunya dengan fungsi-fungsi ini, atau membuat kondisi sehingga memungkinkan klien melakukan hal-hal berikut ini:
Bernafas dengan normal
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah membantu memilih tempat tidur, kursi yang cocok, serta menggunakan bantal, alas dan sejenisnya sabagai alat pembantu agar klien dapat bernafas secara normal dan kekmampuan mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya kepada klien.
Kebutuhan akan nutrisi
Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan berat badan yang normal, kebutuhan nutrisi yang diperlukan. Pemilihan dan penyediaan makanan, dengan tidak lupa memperhatikan latar belakang dan social klien.
Kebutuhan eliminasi
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran.
Gerak dan keseimbangan tubuh
Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring, dan bersandar.
Kebutuhan isthirahat dan tidur
Perawat harus mengetahui tentang pergerakan badan yang baik, dan juga mengajarkan bagaimana cara mengontrol emosi yang baik.
Kebutuhan berpakaian
Perawat dasarnya meliputi membantu klien memilihkan pakaian yang tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu untuk memakainya.
Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasi
Perawat harus mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong kearah tercapainya keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature, kelembapan atau pergerakan udara, atau dengan memotivasi klien untuk meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya.
Kebutuhan akan personal hygiene
Perawat harus mampu untuk memotivasi klien mengenai konsep konsep kesehatan bahwa walaupun sakit klien tidak perlu untuk menurunkan standard kesehatannya, dan bisa menjaga tetap bersih baik fisik maupun jiwanya.

Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Perawat mampu melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin banyak factor yang membuat klien tidak merasa nyaman dan aman.
Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi, keinginan, rasa takut dan pendapat.
Perawat menjadi penterjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga mampu menciptakan lingkungan yang teraupeutik.
Kebutuhan spiritual
Perawat mampu untuk menghormati klien dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya dan meyakinkan pasien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama sangat berpengaruh terhadap upaya penyembuhan.
Kebutuhan bekerja
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interprestasi terhadap kebutuhan klien sangat penting, dimana sakit bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang dapat terus bekerja.
Kebutuhan bermain dan rekreasi
Perawat mampu memkilihkan aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan, pengalaman dan selera klien, kondisi, serta keadaan penyakitnya.
Kebutuhan belajar.
Perawat dapat membantu klien belajar dalam mendorong usaha penyembuhan dan meningkatkan kesehatan, serta memperkuat dan mengikuti rencana terapi yang diberikan
CONTOH APLIKASI TEORI KONSEP HENDERSON PADA PRAKTIK KEPERAWATAN.
Pola nafas tidak efektif
ü Tinggikan kepala tempat tidur.
ü Dorong untuk latihan batuk/nafas dalam.
ü Beri bantalan pada pagar tempat tidur dan ajarkan pasien menggunakannya untuk isthirahat tangan.
Gangguan pola tidur.
ü Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi.
ü Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi mis : bantal, guling.
ü Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur mis : mandi hangat, dan massage, segelas susu hangat.
ü Dorong beberapa aktifitas fisik ringan selama siang hari dan jamin pasien berhenti aktifitas beberapa jam sebelum tidur.
ü Instruksikan pasien untuk relaksasi

Konsep Virginia Henderson II

Virginia Henderson lahir tahun 1897, anak ke lima dari 8 bersaudara di keluarganya. Ia asli dari Kansas city, Mo. Henderson menghabiskan masa pertumbuhannya di Virginia karena ayahnya membuka praktik hukum di Washington D,C.

Selama Perang Dunia I Henderson tertarik dengan ilmu perawatan. Maka tahun 1918 ia memasuki Sekolah Perawat Militer di Washington D.C. Henderson lulus tahun 1921 dan menempati posisi sebagai staf perawat di Henry Street Visiting Nurse Service di New York. Di tahun 1922 Henderson mulai mengajar ilmu perawatan di Norfolk Prostetan Hospital di Virginia. Lima tahun kemudian ia memasuki Teacher’s college di Universitas Colombia di mana ia berturt-turut meraih gelar B.S dan M.A bidang pendidikan perawatan. Di tahun 1929 Henderson menjadi supervisor pengajaran pada klinik Strong Memorial Hospital di Rochester, New York. Ia kembali ke Teacher’s college di tahun 1930 sebagai pengajar, memberikan pelatihan proses analitis perawatan dan praktik klinik hingga tahun 1948.

Henderson menikmati karirnya yang panjang sebagai seorang penulis an peneliti. Sementara mengajar di Teacher’s college ia menulis ulang edisi ke empat tulisan Bertha Harmer Textbook of the Principles and Practice of Nursing and practice of Nursing setelah kematian penulisnya. Edisi ini diterbitkan tahun 1939. edisi kelima buku tersebut di terbitkan tahun 1955 dan memuat definisi ilmu perawatan karya Henderson. Hnderson bergabung dengan universitas Yale sejak awal tahun 1950-an dan telah berbuat banyak bagi riset perawatan lebih jauh lewat perkumpulan ini. Mulai tahun 1959 hingga 1971. henderson mengepalai Nursing Studies Indeks Project yang di sponsori Yale. Nursing Studies Indeks ke dalam empat jilid di lengkapi dengan indeks biografi perawatan, analisis, dan literatur sejarah sejak tahun 1900 hingga 1959.

Di tahun 1980-an Henderson masih aktif sebagai Research Associate Emeritus di Yale. Prestasi Henderson dan pengaruhnya dalam profesi keperawatan telah memberikan lebih dari tuujh gelar doctoral dan Christiane Reimann Award pertama kali untuknya.

Deskripsi Konsep Sentral

1. Manusia :

Makhluk yang utuh, lengkap dan mandiri yang mempunyai 14 kebutuhan dasar manusia yang meliputi :

1. Bernapas
2. Makan dan minum
3. Eliminasi
4. Mobilisasi
5. Tidur Istirahat
6. Berpakaian
7. Mempertahankan suhu tubuh
8. Menjaga kebersihan
9. Menghindari bahaya
10. Berkomunikasi
11. Bekerja
12. Bermain
13. Beribadah
14. Belajar

2. Masyarakat/lingkungan :

Semua kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme

3. Kesehatan :

Dipandang sebagai kemampuan individu untuk melakukan 14 komponen asuhan keperawatan tanpa bantuan (misal bernapas secara normal). Kesehatan adalah kualitas kehidupan dasar untuk berfungsi dan memerlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Jadi lebih kepada kualitas kehidupan daripada kehidupan itu sendiri yang memungkinkan manusia bekerja secara efektif dan mencapai atau mempertahankan kesehatan bila mereka mempunyai kekuatan, keinginan atau pengetahuan yang diperlukan.

4. Keperawatan :

Fungsi unik perawat adalah membantu klien baik sehat maupun sakit, dalam melaksanakan kegiatan yang berkontribusi pada kesehatan, pemulihan atau meninggal dengan damai. Kegiatan yang akan dilakukan tanpa bantuan apabila mempunyai kekuatan/kemampuan, keinginan atau pengetahuan. Juga melakukannya sedemikian rupa untuk membantu klien mandiri secepat mungkin.

TUJUAN ELEMEN UTAMA

1. Tujuan asuhan keperawatan :

Kemandirian dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar

2. Klien :

Manusia yang utuh, lengkap dan mandiri yang mempunyai 14 komponen kebutuhan dasar

3. Peran perawat :

Peran pelengkap-tambahan untuk mempertahankan atau memulihkan kemandirian dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar

4. Sumber kesulitan/masalah :

Tidak mempunyai kemampuan/kekuatan, kemauan atau pengetahuan

5. Fokus intervensi :

Defisit yang merupakan sumber kesulitan klien

6. Cara intervensi :

Tindakan untuk mengganti, melengkapi, menambah, membangkitkan atau meningkatkan kekuatan, kemauan atau pengetahuan

7. Konsekuensi

1. Meningkatnya kemandirian dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar manusia
2. Meninggal dengan damai

PENEGASAN-PENEGASAN TEORITIS

- Hubungan Perawat Pasien

Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :

1. perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.
2. perawat sebagai helper (penolong)
3. perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien. Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan seperti “pengganti apa-apa yang pasien kekurangan untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena berkurangnya kekuatan fisik, kemauan atau pengatahuan.

Selama kondisi pemulihan (convalescence), perawat membantu pasien meraih atau mendapatkan kembali kemandiriannya. Henderson menyatakan “kemandirian adalah yang relatif. Tidak ada satupun dari kata tidak bergantung dengan yang lain, tetapi kita berusaha keras bagi saling bergantung meraih kesehatan, bukan bergantung dalam sakit.

Perawat harus bisa mencermati tidak hanya kebutuhan-kebutuhan pasien, tetapi juga kondisi-kondisi tersebut dan kondisi patologis yang merubahnya.

Perawat dapat mengubah lingkungan dimana dia anggap perlu. Henderson percaya di setiap situasi para perawat yang mengetahui reaksi-reaksi fisiologis dan psikologis terhadap suhu dadan, cahaya dan warna.

Perawat dan pasien selalu berusaha mencapai satu tujuan, apakah berupa kesembuhan atau kematian yang damai. Salah satu tujuan perawat harus menjaga hari-hari pasien se normal mungkin. Menjadikan sehat adalah tujuan penting alinnya oleh si perawat.

- Hubungan Perawat Dokter

Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter. Rencana perawatan, yang di rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara untuk mengusulkan rencana pengobatan yang di tentukan dokter.

Perawat sebagai anggota tim medis. Pekerjaan-pekerjaan perawat saling bergantungan dengan pekerja-pekerja kesehatan lainnya. Perawat dan anggota tim lainnya saling membantu menjalankan program perawatan penuh, tetapi mereka sebaiknya tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan milik orang lain. Henderson mengingatkan kita ”tidak seorang pun di dalam tim memberi beban kepada anggota lainnya, dimana siapapun mereka tidak sanggup untuk melakukan tugas khususnya tersebut.

BENTUK LOGIKA

Henderson nampaknya menggunakan bentuk penalaran logika deduktif untuk membangun definisi ilmu perawatannya. Dia mena rik kesimpulan definisi ilmu perawatannya dan 14 kebutuhan-kebutuhan dari prinsip-prinsip fisiologis dan psikologis. Seseorang harus mempelajari asumsi-asumsi dari definisi karya Henderson untuk menilai kecukupan logika tersebut.

PENERIMAAN OLEH KOMUNITAS KEPERAWATAN

Definisi ilmu perawatan Henderson karena berkaitan dengan praktik perawatan menunjukan bahwa perawat yang melihat tugas utama mereka sebagai pemberi langsung perawatan kepada pasien akan menemukan manfaat segera pada kemajuan pasien dari kondisi bergantung menjadi mandiri. Henderson meyakini proses perawatan merupakan proses problem-sloving dan tidak hanya khusus masalah perawatan.
Kembali Ke Atas Go down
http://jovian.yours.tv
 
Teori dan Model Konsep Keperawatan Virginia Henderson
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Konsep dasar kebutuhan istirahat dan tidur manusia
» Gitar Schecter Model Avenged Sevenfold
» Etika Keperawatan
» Asuhan Keperawatan dan Laporan Pendahuluan HIV
» Asuhan Keperawatan dan Laporan Pendahuluan DM

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
 :: E-ducation :: Study Corner-
Navigasi: